AI Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

Penggunaan kecerdasan buatan dalam proses rekrutmen dan penilaian kinerja karyawan semakin meningkat. AI dianggap mampu menyaring kandidat pekerjaan dan menilai kinerja dengan lebih cepat dan efisien. Namun, muncul pertanyaan penting yaitu bagaimana penggunaan AI dapat dilakukan dengan adil tanpa mengurangi aspek kemanusiaan? Artikel ini akan membahas permasalahan yang terkait dengan penggunaan AI dalam konteks ini, serta solusi yang dapat diterapkan untuk memastikan bahwa proses tersebut tetap mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan.

Penggunaan AI dalam penyaringan kandidat dan penilaian kinerja memiliki beberapa sebab yang mendasarinya. Pertama, penyeleksi dan penilaian manusia sering kali tidak dapat memproses dan menganalisis data kandidat atau karyawan dalam jumlah besar dengan cepat. Kedua, AI dianggap mampu memberikan penilaian yang konsisten dan mengurangi subjektivitas manusia dalam proses seleksi dan penilaian. Ketiga, AI dapat mengidentifikasi pola dan tren yang mungkin tidak terlihat oleh manusia, serta memudahkan perusahaan dalam mengelola data kandidat dan karyawan secara lebih efektif. Keempat, AI dapat melakukan filter terhadap kandidat yang kurang memenuhi syarat atau kriteria tertentu.

Namun, penggunaan AI juga memiliki akibat yang signifikan. Salah satunya adalah potensi ketidakadilan dalam rekrutmen akibat bias algoritma. Selain itu, ada risiko tinggi kesalahan dalam menilai kinerja karena penilaian yang hanya berdasarkan data tanpa mempertimbangkan kontribusi aktual. Hal ini dapat membatasi peluang bagi individu dengan latar belakang yang berbeda, yang mungkin tidak sesuai dengan pola data yang ada dalam sistem AI. Lebih jauh lagi, penggunaan AI dapat menghilangkan aspek kemanusiaan, di mana kandidat dan karyawan hanya dipandang sebagai data tanpa melihat potensi dan kemampuan unik mereka. Akibatnya, kepercayaan karyawan atau calon karyawan terhadap sistem perusahaan dapat menurun, dan ketergantungan pada data masa lalu dapat menghambat inovasi.

Berdasarkan data dan fakta yang ada, menunjukkan bahwa AI tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam proses ini.

Untuk mengatasi permasalahan ini, beberapa solusi dapat diterapkan. Pertama, AI sebaiknya digunakan pada tahap awal proses rekrutmen, sementara keputusan akhir tetap melibatkan manusia. Kedua, penting untuk memprogram AI agar tidak hanya melihat data historis, tetapi juga mempertimbangkan faktor terbaru yang relevan. Ketiga, AI harus digunakan sebagai alat bantu, bukan sebagai penentu utama dalam pengambilan keputusan. Keempat, melatih tim HR dalam menggunakan dan memahami sistem AI, termasuk potensi bias yang mungkin muncul, sangat penting. Terakhir, perusahaan perlu terus melakukan pembaruan pada sistem AI untuk mengetahui tren terbaru dan mengevaluasi kesalahan yang ada.

Penggunaan AI dalam penyaringan kandidat dan penilaian kinerja karyawan menawarkan banyak keuntungan, tetapi juga membawa tantangan yang signifikan. Untuk memastikan bahwa proses ini dilakukan dengan adil dan tetap mempertahankan aspek kemanusiaan, keterlibatan manusia dalam pengambilan keputusan sangatlah penting. Dengan menerapkan solusi yang tepat, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi AI secara efektif tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan yang esensial.

Penulis : Zain Salsabila N. (XII-11/35)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AI dalam Pendidikan dan Pengembangan Sosial pada Anak

Penggunaan AI Dalam Keputusan Sosial dan Etika