22-Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

Panjhi Samodra A XII-11/22

 

Seiring dengan kemajuan teknologi, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja saat ini. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok tidak hanya digunakan untuk berinteraksi sosial, tetapi juga sebagai sarana mengekspresikan diri, membangun identitas, dan mengejar bakat serta minat. Bahkan, bagi sebagian remaja, media sosial dapat menjadi awal dari karir mereka. Namun, di balik manfaatnya, penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat menimbulkan dampak negatif, terutama terhadap kesehatan mental remaja.


Dampak Negatif Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

Banyak penelitian menunjukkan bahwa media sosial dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental. Misalnya, penelitian yang dilaporkan dalam jurnal (Chen et al., 2024) menemukan bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam per hari berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan mental, terutama terkait citra diri. Studi lain oleh (Primack et al., 2017) mengaitkan penggunaan media sosial yang tinggi dengan peningkatan gejala depresi dan kecemasan pada remaja. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perbandingan sosial dan cyberbullying.


Perbandingan Sosial 

Perbandingan sosial terjadi ketika remaja membandingkan diri mereka dengan orang lain di media sosial, yang sering kali menampilkan gambaran ideal. Hal ini dapat membuat remaja merasa tidak cukup baik atau tidak berharga. Penelitian oleh (Tiggemann & Slater, 2013) menunjukkan bahwa remaja yang lebih sering menggunakan media sosial cenderung merasa buruk tentang penampilan fisik mereka.  


Cyberbullying  

Cyberbullying adalah fenomena lain yang berkembang seiring popularitas media sosial. Remaja yang menjadi korban cyberbullying sering mengalami stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Menurut penelitian (Kowalski et al., 2014), dampak psikologis dari cyberbullying bisa sangat merusak, bahkan menyebabkan masalah emosional yang serius.

  

Selain itu, efek negatif media sosial terhadap kesehatan mental remaja juga erat kaitannya dengan citra tubuh. Survei oleh Common Sense Media menunjukkan bahwa:  

- 35% remaja khawatir akan ditandai (tagging) dalam foto yang tidak menarik.  

- 27% merasa stres dengan penampilan mereka saat mengunggah foto.  

- 22% merasa tidak percaya diri ketika tidak ada yang mengomentari atau "menyukai" foto mereka.  

Konten negatif di media sosial, seperti tindakan ilegal, menyakiti diri sendiri, atau mendorong kebiasaan terkait gangguan makan, juga dapat memperburuk kesehatan mental remaja.


Dampak Positif Media Sosial

Meskipun media sosial memiliki dampak negatif, penting untuk dipahami bahwa pengaruhnya tidak selalu buruk. Baik atau buruknya dampak media sosial tergantung pada apa yang remaja lihat, waktu yang dihabiskan online, faktor psikologis, dan kehidupan pribadi mereka.  

Di sisi positif, media sosial dapat memberikan dukungan online, misalnya melalui komunitas yang mendukung bakat atau minat remaja. Remaja juga dapat belajar dari pengalaman orang lain dalam mengatasi tantangan hidup serta mencari informasi terkait kesehatan mental.  

Media sosial juga dapat membantu remaja yang rentan depresi tetap terhubung dengan orang lain. Konten yang menghibur di media sosial dapat menjadi penyemangat bagi remaja yang sedang menghadapi hari-hari yang berat.  

Kesimpulan

Media sosial adalah pedang bermata dua bagi kesehatan mental remaja. Di satu sisi, media sosial dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk mengekspresikan diri, membangun identitas, dan mendapatkan dukungan. Namun, di sisi lain, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan penurunan citra diri. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk menggunakan media sosial secara bijak dan seimbang, serta bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan pemahaman tentang risiko dan manfaatnya. Dengan demikian, remaja dapat memanfaatkan media sosial sebagai alat yang positif tanpa mengorbankan kesehatan mental mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARYA LITERASI B.INGGRIS XII-11

Ketergantungan Sosial terhadap AI dan Kehilangan Interaksi Manusia