KETERGANTUNGAN SOSIAL TERHADAP AI DAN HILANGNYA INTERAKSI MANUSIA

Ketergantungan Sosial terhadap AI dan Hilangnya Interaksi Manusia


Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan kita, memberikan kemudahan dan efisiensi dalam berbagai aktivitas. Namun, di balik kenyamanan ini, ketergantungan pada AI juga membawa risiko, terutama bagi kualitas interaksi manusia.


AI kini hadir sebagai “teman” yang selalu tersedia dan siap mendengarkan. Banyak orang mulai merasa nyaman curhat pada chatbot atau aplikasi berbasis AI karena responsnya yang tanpa penghakiman. Ketergantungan emosional ini berpotensi mengurangi kebutuhan kita untuk terhubung secara nyata dengan orang lain. Bahkan, interaksi sosial tatap muka bisa tergantikan oleh interaksi digital, menciptakan jarak antarindividu yang dapat melemahkan ikatan emosional serta empati manusia.


Generasi muda yang tumbuh dalam era digital cenderung lebih nyaman berinteraksi lewat layar. Mereka bisa merasa terhubung dengan dunia digital, tetapi semakin jauh dari lingkungan sosial nyata. Ini menciptakan fenomena social displacement, di mana hubungan virtual menggantikan interaksi dunia nyata.


Untuk menghadapi tantangan ini, penting bagi kita menyeimbangkan penggunaan teknologi dan interaksi tatap muka. AI seharusnya menjadi alat bantu, bukan pengganti. Menjaga kehangatan dan empati dalam hubungan sosial adalah kunci untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak tanpa kehilangan jati diri kita sebagai makhluk sosial.

Panjhi Samodra Alamsyah XII-11/22

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AI dalam Pendidikan dan Pengembangan Sosial pada Anak

Penggunaan AI Dalam Keputusan Sosial dan Etika